Rumah Adat Lamin Berasal Dari

  • Budayanesia
  • Apr 07, 2024
Rumah Adat Lamin Berasal Dari

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi di Pulau Kalimantan dengan segudang kebudayaan yang menarik, salah satunya adalah rumah adat lamin. Ya, rumah adat lamin berasal dari Kalimantan Timur dan menjadi kebudayaan unik masyarakat suku Dayak dan Kutai.

Kedua suku ini mendiami wilayah Kalimantan Timur dan memiliki berbagai produk kebudayaan menarik untuk dilestarikan. Sama seperti rumah adat lainnya di daerah-daerah lain, lamin juga memiliki keunikannya sendiri. Apa saja sih keunikan rumah adat lamin dan seperti apa sejarahnya?

Rumah Adat Lamin Berasal dari Kalimantan Timur

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Rumah adat lamin adalah tempat tinggal masyarakat suku Dayak dan Kutai yang telah menjadi salah satu kebudayaan suku ini sejak lama. Rumah adat lamin berasal dari Kalimantan Timur ini, diresmikan secara sah oleh pemerintah saat itu, tepatnya di tahun 1967.

Pada awalnya, ketika masyarakat Dayak hendak membangun rumah, maka mereka diwajibkan untuk melakukan adat bernama Ngayao.

Adat ini mengharuskan suku Dayak membunuh manusia dan mengambil kepalanya dari suku lainnya. Setelah itu, kepala manusia tersebut harus dibenamkan di bawah tiang utama yang menjadi konstruksi awal rumah adat.

Namun, kemudian adat Ngayao ini dilarang ketika Belanda mulai menjajah wilayah Kalimantan. Hingga kemudian rumah adat ini bukan hanya sebagai tempat tinggal saja, melainkan juga pusat kehidupan masyarakat suku Dayak.

Mereka bersosialisasi, musyawarah, mengadakan ritual adat, menggelar persembahan, dan sebagainya di rumah ini.

Filosofi Rumah Adat Lamin

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Bentuk rumah adat lamin yang unik bukan tanpa sebab, semua konstruksi yang ada memiliki filosofinya tersendiri. Rumah adat ini terbuat dari kayu ulin yang dikenal dengan sifatnya yang sangat kokoh dan tidak mudah lapuk dimakan usia, serta tahan terhadap air.

Selain itu, pemilihan kayu ulin sebagai bahan utama pembuatan rumah adat juga disebabkan kayu ini bersifat endemik. Ulin sendiri merupakan kayu khas dari Pulau Kalimantan, sehingga mempunyai nilai filosofi yang perlu dijunjung oleh masyarakat yang hendak membangun rumah adat lamin.

Rumah ini juga memiliki ukuran yang sangat luas, berbeda dengan rumah-rumah pada umumnya, karena memang memiliki filosofi bahwasannya masyarakat suku Daya atau Kutai suka bergotong royong. Dari sifat ini gotong royong inilah, maka rumah dibuat dengan amat luas.

Rumah bukan hanya sekedar untuk berkumpul saja, namun juga menjadi tempat untuk melakukan musyawarah. Kemudian, di bagian depan rumah biasanya akan diletakkan sebuah patung bernama totem. Apa itu totem?

Jadi, patung ini dianggap sebagai perwujudan dewa yang menurut suku Dayak dan Kutai bisa menjaga rumah dari segala macam bahaya.

 

Bagian-bagian Rumah Adat Lamin

Selain menjadi tempat berkumpulnya masyarakat suku Dayak dan melakukan berbagai adat dan tradisi, hadirnya rumah adat ini juga menjadi tempat berlindung.

Ya, rumah adat lamin berasal dari daerah Kalimantan ini menjadi tempat tinggal untuk bertahan dari berbagai macam serangan dari suku-suku lain atau dari hewan buas. Maka, tidak heran jika ada beberapa bagian arsitektur rumah adat ini yang berbeda dari rumah lainnya. berikut bagian-bagiannya:

1.     Panggung

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Bagian panggung yang ada di rumah adat lamin ini sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, sengaja dibuat untuk melindungi dari serangan binatang, banjir, dan suku lain. Dari mana asalnya hewan?

Tentu saja dari hutan, jadi kebanyakan yang menyerang rumah adalah babi hutan. Dengan adanya panggung, maka hewan ini akan sulit menjangkau rumah.

Sementara serangan suku lain akan mudah diketahui karena mengharuskan mereka menginjakkan kaki ke tangga, maka langkah dan derap kaki ini memudahkan suku Dayak untuk antisipasi serangan.

2.     Bilik

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Bagian bilik dalam rumah adat lamin sebenarnya adalah kamar. Nah, karena rumah adat lamin berasal dari Provinsi Kalimantan ini sangatlah luas dan ditinggali oleh banyak anggota keluarga, maka masing-masing memiliki bilik sendiri.

Setiap satu keluarga memiliki bilik khusus bagi yang sudah menikah. Bagi anggota keluarga yang belum menikah, maka tidurnya di ruang tamu.

3.     Ruang Tamu

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Bagian selanjutnya dari rumah adat lamin adalah ruang tamu. Berbeda dengan ruang tamu pada umumnya, di lamin, ruang tamu ini sudah seperti ruang yang multifungsi.

Jadi pada bagian ini, ruang tamu digunakan sebagai ruang untuk pertemuan, ruang berkumpul bersama keluarga sekaligus ruang untuk tidur di malam hari.

Keunikan Rumah Adat Lamin

Rumah adat ini menurut Brainly memiliki ciri-ciri dan keunikan yang menjadikannya simbol kebudayaan dari suku Dayak dan Kutai.

Ada banyak karakteristik serta keunikannya yang menjadikan lamin adalah rumah adat yang menarik bagi masyarakat provinsi Kalimantan Timur, mulai dari bentuk panggung, multifungsi, luas, dan sebagainya.

1.     Berbentuk Rumah Panggung

Rumah Adat Lamin Berasal dari

Ciri khas utama dari rumah adat lamin sendiri adalah bentuknya yang dibuat bak panggung. Jadi, siapapun yang ingin masuk ke rumah harus mendaki sedikit anak tangga untuk menaiki panggung yang tinggi dari bangunan rumah.

Menurut adat setempat, bentuk rumah panggung dari lamin ini memang sengaja dibuat, karena mempunyai fungsi agar pemilik rumah terhindar dari banjir dan berbagai serangan binatang buas. Jadi, jangan heran jika rumah adat di kawasan Kalimantan umumnya, memiliki bentuk panggung.

2.     Ukuran yang Besar

Ukuran yang Besar

Memiliki ukuran rumah yang luas dan besar adalah keunikan lainnya dari rumah lamin. Saking luas dan besarnya, panjang rumah ini ada yang mencapai angka 300 meter dan lebar hingga 15 meter dengan tinggi 3 meter.

Dari ukuran panjang, lebar dan tinggi yang disebutkan di atas, tidak heran jika rumah ini memiliki ukuran yang besar. Nah, ukuran rumah yang luas ini bahkan bisa menampung 100 orang. Jadi, tidak heran jika rumah adat lamin ini bisa dihuni banyak sekali anggota keluarga.

3.     Multifungsi

Multifungsi

Berbeda dengan rumah-rumah pada umumnya yang hanya dijadikan sebagai tempat tinggal, rumah adat lamin ini sangat multifungsi. Ya, rumah ini bisa menjadi aula untuk tempat banyak orang yang ingin rapat atau musyawarah.

Rumah ini juga bisa difungsikan sebagai aula untuk menggelar pertunjukan adat seperti pesta pernikahan atau kegiatan adat suku Dayak dan Kutai lainnya.

4.     Bahan Rumah yang Khas

Bahan Rumah yang Khas

 

Dalam membangun rumah lamin, masyarakat suku Dayak maupun Kutai tidak boleh asal dalam menggunakan kayu. Jadi, suku ini harus menggunakan kayu dengan bahan berkualitas terbaik, salah satunya adalah ulin.

Kayu ini bagus untuk digunakan karena sifatnya yang kokoh dan bisa bertahan lama hingga ratusan tahun. Mengingat rumah adat lamin ini digunakan untuk banyak anggota keluarga, maka tidak heran jika bahan konstruksi yang dibutuhkan memang haruslah bagus.

5.     Memiliki Ukiran Etnik yang Menarik

Memiliki Ukiran Etnik yang Menarik

Setiap rumah adat lamin memiliki berbagai ukiran etnik yang bagus dan menarik. Ukiran yang hadir di rumah adat ini amatlah beragam mulai gambar tumbuhan, binatang, dan bahkan wajah manusia.

Ukiran-ukiran ini juga memiliki makna tersendiri bagi masyarakat suku Dayak, sehingga itulah yang menjadikan rumah adat satu ini sangat unik.

Rumah adat lamin berasal dari Kalimantan Timur ini menjadi bentuk identitas masyarakat Dayak dan Kutai, karena mewakili budaya dan tradisinya. Siapapun yang mengunjungi Kalimantan Timur pasti tidak akan asing dengan rumah adat lamin, karena hampir semua sudut daerah masih banyak yang memiliki rumah adat satu ini.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published.