Baju Adat Betawi

  • Budayanesia
  • Mar 20, 2024
Baju Adat Betawi

Budaya Betawi sangat lekat dengan kehidupan warga asli Jakarta. Budaya Betawi juga menjadi ikon DKI Jakarta. Salah satu kebudayaan yang tidak pernah ditinggalkan adalah baju adat Betawi. Sama seperti daerah lainnya, Betawi juga memiliki pakaian adat sejak berabad-abad lalu.

Hingga saat ini, budaya Betawi masih dilestarikan. Hal tersebut bisa dibuktikan melalui tradisi hingga acara pernikahan yang masih menggunakan pakaian adat Betawi. Kali ini, Budayanesia akan membahas filosofi dan berbagai jenis pakaian adat khas Betawi.

Keunikan dan Ciri Khas Baju Adat Betawi

Keunikan dan Ciri Khas Baju Adat Betawi

Nama Betawi berasal dari Batavia yang dulunya diberikan oleh Belanda saat masa penjajahan. Keunikan yang dimiliki oleh budaya Betawi bisa dilihat dari gaya hunian, baju adat, hingga tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini.

Menurut sejarah yang ada, Betawi bukanlah suku asli Jakarta. Namun, kebudayaan dan tradisinya terkenal sebagai ikon budaya Jakarta. Beberapa bentuk kebudayaan Betawi yang sering Budayanesia  lihat hingga sekarang adalah ondel-ondel, kerak telor, dan gambang kromong. Selain itu, Budayanesia  juga bisa menemukan suku Betawi di Tangerang.

Nama baju adat Betawi juga berbeda-beda. Hal itulah yang menjadi ciri khas dan membedakan dengan baju adat daerah lainnya. Berikut ini adalah beberapa jenis pakaian adat khas Betawi yang harus Budayanesia ketahui:

Baju Adat Betawi untuk Pria

Ada beberapa jenis pakaian adat Betawi khusus pria yang dilengkapi dengan atribut. Berikut ini adalah penjelasan mengenai pakaian adat khas Betawi untuk laki-laki:

  1. Celana Motif Batik

Celana Motif Batik

Tidak seperti celana pada umumnya, bentuk dari celana khas Betawi adalah seperti kolor dengan karet yang berada di bagian pinggang. Celana ini memiliki panjang dengan ukuran hingga di bawah lutut. Motif batiknya sendiri terkesan cukup natural.

Warna kain batik yang biasanya digunakan dalam pembuatan celana ini adalah coklat, putih, dan hitam.

  1. Baju Koko atau Sadariah

Baju Koko atau Sadariah

Baju koko khas Betawi memiliki nama lain Sadariah. Model Sadariah hampir sama dengan baju koko yang biasa dikenakan oleh laki laki. Hal yang membedakan baju Sadariah dan baju koko adalah motifnya.

Sadariah tidak memiliki motif karena hanya polos saja dengan warna putih. Sadariah digunakan oleh laki-laki yang dipanggil dengan sebutan abang. Artinya, pakaian ini hanya diperuntukkan bagi dewasa.

  1. Selendang

Selendang

Selendang menjadi salah satu atribut dari pakaian adat khas Betawi yang dipakai oleh para laki-laki. Selendang ini tentunya berbeda dengan yang biasa dipakai oleh wanita. Selendang khas Betawi disebut dengan sarung atau sorban.

Cara pakai selendang ini adalah dilipat dan diletakkan di pundak, kemudian dikalungkan di bagian leher.

  1. Pakaian Keseharian

Pakaian Keseharian
Pakaian adat Menjadi duta daerah: betawi

Para laki-laki Betawi memiliki pakaian keseharian sendiri. Pakaian tersebut terdiri dari Sadariah celana berukuran tanggung. Kemudian, ditambahkan aksesoris sarung yang diikat pada bagian pinggang, sabuk berwarna hijau, dan peci warna merah.

  1. Aksesoris Peci atau Kopyah

Aksesoris Peci atau Kopyah

Aksesoris ini hampir mirip dengan penutup kepala berwarna hitam yang digunakan oleh umat muslim saat beribadah.  Penutup kepala tersebut adalah peci atau kopyah digunakan dalam keseharian laki-laki Betawi.

Biasanya, peci atau kopyah ini memiliki warna hitam. Namun, ada juga yang berwarna merah dengan bahan beludru.

 

Baju Adat Betawi untuk Wanita

Wanita Betawi juga memiliki pakaian adatnya sendiri, berikut ini adalah nama baju Betawi untuk wanita:

  1. Baju Kurung

Baju Kurung

Pakaian adat ini khusus digunakan oleh para perempuan. Baju Kurung adalah pakaian keseharian yang bisa dipakai oleh wanita Betawi. Baju ini dibuat dalam model lengan pendek dengan warna yang mencolok.

Saat ini, para desainer telah memodifikasi baju Kurung dengan menambahkan beragam warna. Selain itu, ada juga desainer yang menambahkan saku di bagian depan baju. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan penggunanya saat menyimpan sesuatu.

Bagi perempuan berhijab, saat ini baju Kurung telah dimodifikasi dengan gaya modern. Budayanesia hanya tinggal menyesuaikan warna hijab dengan baju Kurung yang digunakan untuk acara tertentu.

  1. Kain Sarung Motif Batik

Kain Sarung Motif Batik

Kain sarung ini adalah salah satu atribut dalam pakaian adat Betawi khusus perempuan. Kain tersebut digunakan untuk menutupi bawahan dan kepala. Biasanya, warna yang digunakan dalam kain ini adalah terang dengan motif geometri. Warna kain sarungmya juga disesuaikan dengan baju kurung yang dipakai.

  1. Kerudung

Kerudung

Selain kain sarung motif batik, para perempuan Betawi juga mengenakan kerudung untuk menutupi bagian kepala. Kerudung tersebut berbentuk selendang yang biasa dipakai. Cara pemakaian kerudung ini cukup simpel, yakni diletakkan di bagian kepala tanpa mengencangkan sisinya dengan jarum atau peniti.

Umumnya, kerudung ini dipakai oleh perempuan Betawi saat mengikuti ajang atau kontes bergengsi. Tidak hanya itu, mereka juga menggunakan kerudung ini saat acara pemilihan abang none.

Saat ini, Budayanesia bisa menemukan baju adat Betawi modern di berbagai platform marketplace. Harga yang ditawarkan pun bervariatif, yaitu mulai dari Rp100.000,- hingga Rp300.000,- tergantung bahan dan kualitas.

Bagi Budayanesia yang tinggal di Jakarta Timur, sudah banyak tempat atau toko online yang menjual pakaian adat khas Betawi. Jika Budayanesia ingin sewa pakaian adat Betawi, bisa mencarinya di media sosial atau platform marketplace. Budayanesia hanya tinggal melihat gambar pakaian adat yang cocok dengan keinginanmu.

 

Baju Adat Betawi untuk Menikah

Baju Adat Betawi untuk Menikah

Saat mengadakan upacara pernikahan, masyarakat Betawi hingga sekarang menggunakan pakaian adat. Pakaian adat tersebut merupakan perpaduan dari beberapa kebudayaan, seperti Arab, Melayu, dan Tionghoa. Contoh baju adat Betawi untuk menikah adalah sebagai berikut:

Selain itu, pakaian pengantin laki-laki Betawi juga disebut sebagai Dandanan Care Haji. Ketika menikah, pengantin laki-laki menggunakan jubah panjang dan penutup kepala berwarna merah. Jubah ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar berbahan kain beludru dan bagian dalam berbahan kain halus warna putih.

Penutup kepala yang digunakan disebut dengan sorban atau disebut Alpie. Agar terlihat lebih cocok, pengantin laki-laki menggunakan alas kaki dalam bentuk sepatu pantofel.

Pengatin perempuan Betawi umumnya mengenakan pakaian adat dengan nama Rias Besar Dandanan Care None Pengantin Cine. Pakaian ini berbentuk blus gaya Cina dengan bahan satin warna cerah. Blus ini umumnya dipadukan dengan rok panjang bergaya duyung atau Kun.

Pakaian pengantin ini dibuat dari kain satin yang berwarna hitam atau merah. Bagian kepala kemudian dipasangkan kembang goyang yang dilengkapi dengan penutup wajah. Kemudian, mereka juga menggunakan perhiasan seperti gelang listing, sanggul bunga melati, hingga kalung lebar. Alas kaki yang digunakan berbentuk selop yang mirip perahu.

 

Baju Adat Betawi untuk Anak-Anak

Baju Adat Betawi untuk Anak Anak

Tidak hanya dewasa saja, pakaian adat khas Betawi juga bisa dikenakan oleh anak. Umumnya, pakaian adat tersebut berbentuk kebaya encim. Jika Budayanesia  tinggal di Bekasi, maka bisa menemukan tempat jual baju adat untuk anak melalui online.

Jika ingin beli pakaian adat khas Betawi untuk anak-anak, Budayanesia tidak perlu lagi mencarinya di berbagai toko fisik. Sebab, Budayanesia bisa membelinya secara online dengan mudah dan aman.

Nama baju adat Betawi memang memiliki makna tersendiri bagi masyarakatnya. Sebab, mereka mengenakan baju adat tersebut untuk beraktivitas atau pun menghadiri acara adat. Masyarakat Betawi menghargai budayanya melalui pakaian yang dikenakan. Hal itulah yang membuat pakaian adat khas Betawi dan budayanya terkenal hingga mancanegara.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published.