Baju Adat Padang

  • Budayanesia
  • Apr 14, 2024

Selain terkenal karena kelezatan kulinernya, Sumatera Barat juga dikenal dengan budayanya yang unik dan menarik. Salah satunya adalah ragam jenis baju adat Padang yang kaya akan makna filosofis di dalamnya. Hal seperti itulah yang membuat budaya suku Minang yang mendiami wilayah Padang itu menjadi menarik untuk dibahas.

Keunikan Baju Adat Padang

Keunikan Baju Adat Padang

Salah satu keunikan pakaian adat Padang terletak pada makna filosofis yang terkandung dalam masing-masing jenis baju adatnya. Beberapa contoh makna filosofis tersebut di antaranya seperti yang terkandung dalam pakaian yang dikenal dengan sebutan Baju Penghulu dan Bundo Kanduang.

Baju Penghulu adalah salah satu jenis pakaian tradisional masyarakat Padang untuk laki-laki. Makna filosofis dalam Baju Penghulu adalah simbol kehormatan dan kepemimpinan. Sedangkan, celana penghulu yang berukuran besar merupakan lambang dari orang bermartabat. Selain itu, sebagai pelengkap, terdapat pula keris sebagai simbol untuk terlebih dahulu berpikir sebelum bertindak.

Model baju adat Padang berikutnya yang kaya akan makna filosofis adalah Bundo Kanduang. Setidaknya ada 3 bagian yang mengandung makna filosofis, yaitu Tingkolok Bertanduk sebagai simbol pemilik rumah gadang, Balapak sebagai simbol wanita yang bertanggung jawab untuk melanjutkan keturunan, dan kain bersulam emas sebagai simbol kebijaksanaan.

Baju Adat Padang untuk Wanita

Baju Adat Padang untuk Wanita

Baju adat dari Padang untuk wanita dikenal dengan nama Limpapeh Rumah nan Gadang. Sesuai dengan namanya, pakaian adat ini melambangkan kebesaran seorang perempuan yang berasal dari suku Minang dalam mengatur kehidupan rumah tangga. Limpapeh dalam bahasa Minang itu berarti tiang tengah dalam suatu bangunan yang menjadi pusat kekuatan tiang lainnya.

Seperti diketahui, bahwa budaya suku Minang itu menganut sistem kekerabatan matrilineal, sehingga perempuan memang dituntut dapat menjadi pusat kekuatan agar bisa melestarikan nilai adat Minang. Baju adat ini hanya dikenakan untuk menghadiri acara-acara tertentu saja, misal seperti acara adat, acara pernikahan, pengukuhan penghulu dan lain sebagainya.

Pakaian adat Limpapeh Rumah nan Gadang ini terdiri dari beberapa bagian, di antaranya seperti:

  1. Tingkuluak

Tingkuluak merupakan penutup kepala khusus untuk wanita yang bentuknya seperti atap rumah Gadang.

  1. Suntiang

Suntiang merupakan hiasan kepala yang fungsinya seperti mahkota dan umumnya dikenakan oleh mempelai wanita.

  1. Baju Batabue

Baju batabue merupakan baju berhias benang emas dengan gambar atau motif yang melambangkan kekayaan alam wilayah Sumatera Barat. Selain itu, pada pinggiran bajunya juga diberi hiasan benang emas yang dikenal dengan sebutan minsie.

  1. Lambak dan Selempang

Lambak merupakan kain atau sarung yang digunakan sebagai bawahan. Jenis kain yang digunakan bisa berupa songket maupun kain tenun. Sedangkan, salempang adalah kain yang berfungsi sebagai selendang.

  1. Galang dan Dukuah

Galang dan dukuah merupakan berbagai jenis perhiasan yang dijadikan sebagai pelengkap busana adat Limpapeh Rumah nan Gadang. Jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia, galang berarti gelang dan dukuah berarti kalung.

Baju Adat Padang untuk Pria

Baju Adat Padang untuk Pria

Baju Penghulu merupakan salah satu jenis baju adat dari Padang untuk pria, jenis baju ini juga dikenal pula dengan sebutan Baju Pemangku Adat. Selain terdiri dari baju berwarna hitam yang dipadukan dengan celana kombor berukuran besar, Baju Penghulu juga dilengkapi dengan berbagai aksesoris di antaranya seperti:

  1. Deta

Deta merupakan sebutan untuk penutup kepala yang dipakai pria suku Minang sebagai pelengkap Baju Penghulu. Cara pakai Deta adalah dengan cara dililitkan pada kepala. Perlu kamu ketahui bahwa Deta ini terdiri dari bermacam-macam jenis yang disesuaikan dengan tingkatan sosial orang yang mengenakannya.

  1. Sasampiang

Selain untuk wanita, selendang juga dipakai oleh pria dengan cara disampirkan secara menyilang pada bahu. Selendang yang disebut sasampiang ini memiliki banyak warna dan ditambah pula dengan adanya hiasan benang makau.

  1. Cawek

Cawek merupakan sebutan untuk ikat pinggang dari Baju Penghulu agar celana kombornya lebih nyaman dipakai. Selain itu, cawek juga mengandung makna filosofis yang menyimbolkan eratnya tali persaudaraan sesama suku Minang.

  1. Sandang

Sandang ini berupa kain berbentuk segi empat dan berwarna merah yang dipakai di pinggang, setelah kamu menggunakan cawek (ikat pinggang). Warna merah pada sandang bermakna taat pada adat yang berlaku.

  1. Senjata

Baju Penghulu juga membutuhkan keris sebagai pelengkap yang cara memakainya diselipkan di pinggang. Selain itu, ada pula senjata berupa tongkat yang digenggam dengan tangan kanan. Kedua senjata tersebut bermakna sebagai simbol tanggung jawab dan amanah untuk menjalankan tugas sebagai pemimpin.

Baju Pernikahan Adat Padang

Padang Pesisir

Busana pengantin adat Padang itu terdiri dari beraneka ragam jenis, di antaranya seperti Padang Pesisir, Koto Gadang, Solok, Tanah Datar dan Lintau Tanah Datar. Namun, di antara sekian banyak jenis baju pernikahan adat Padang tersebut, ada dua jenis yang menjadi favorit masyarakat Padang yaitu Padang Pesisir dan Koto Gadang.

  1. Padang Pesisir

Jenis baju adat Padang yang sering dijadikan sebagai busana pengantin adalah Padang Pesisir, yang ciri khas utamanya adalah baju kurung berlengan panjang sebagai atasan yang dipadukan dengan kain songket dengan warna senada sebagai bawahannya. Umumnya, warna yang seringkali dipilih sebagai busana pengantin adalah merah keemasan, biru keemasan dan hitam keemasan.

Mempelai wanita semakin terlihat menawan dengan hiasan kepala seperti mahkota yang disebut suntiang. Hiasan kepala tersebut melambangkan keindahan perempuan yang bagaikan sekuntum bunga. Bentuk dari suntiang ini bermacam-macam, dan bertingkat-tingkat mulai dari 7 hingga 11 tingkatan. Hanya saja, jenis yang paling sering digunakan adalah suntiang kambang dari Padang Pariaman.

Sementara itu, untuk mempelai pria akan semakin terlihat tampan dan gagah dalam balutan rompi yang dipadukan dengan jas roki sebagai atasan. Sedangkan untuk bawahannya, mempelai pria mengenakan celana panjang dengan ornamen kain songket yang warnanya disesuaikan dengan busana pengantin mempelai wanita.

Bukan hanya itu saja, sebagai pelengkap, mempelai pria juga akan mengenakan ikat pinggang berwarna keemasan. Ikan pinggang itu berfungsi untuk pengikat kain songket yang dipakai sebagai ornamen tambahan untuk bawahan busana pengantin. Melengkapi tampilan mempelai pria, ditambahkan pula keris dan juga kalung bulan sabik.

  1. Koto Gadang

Nama baju adat Padang kedua yang sering dipilih sebagai busana pengantin masyarakat suku Minang adalah Koto Gadang. Ciri khas busana pengantin ini terletak pada bagian tutup kepala untuk mempelai wanita. Tutup kepala tersebut dikenal dengan nama Tengkuluk Talakuang yaitu selendang yang terbuat dari kain beludru bertabur sulaman benang emas.

Sementara itu, untuk busana yang dikenakan disebut baju kurung batabue sebagai atasan dan untuk bawahannya mengenakan kain songket dengan warna senada baju kurungnya. Sebagai pelengkap, mempelai wanita juga akan dipakaikan selendang songket di bahunya. Selendang songket tersebut juga bertabur sulaman benang emas yang sangat indah.

Kecantikan mempelai wanita akan semakin sempurna, jika bersanding dengan mempelai pria yang terlihat gagah. Untuk mempelai pria, akan mengenakan baju Roky yang terbuat dari kain beludru berwana senada dengan busana pengantin mempelai wanita. Baju Roky itu akan dipadukan dengan celana panjang longgar dan dilengkapi pula dengan kain songket dan keris yang diselipkan di bagian pinggang.

Baju Adat Padang untuk Anak

Baju Adat Padang untuk Anak

Sama seperti baju adat dari daerah lainnya di Indonesia, baju adat Padang anak biasanya hanya digunakan saat acara tertentu saja. Salah satu perbedaan paling mendasar antara baju adat masyarakat padang yang dikenakan oleh orang dewasa dan yang dikenakan oleh anak-anak hanya terletak pada ukurannya saja.

Untuk anak perempuan, maka akan mengenakan baju kurung, namun biasanya juga didesain dengan konsep baju adat Padang modern yang membuatnya terlihat lebih sederhana, sehingga cara memakai baju adat ini tidak terasa terlalu rumit. Sedangkan, anak laki akan mengenakan baju adat yang serupa dengan baju yang dikenakan orang dewasa hanya dengan ukuran yang lebih kecil.

Umumnya, baju tradisional khas masyarakat Sumatera Barat ini dipakai oleh anak-anak ketika ada acara-acara tertentu, misal saat hari-hari besar nasional, seperti hari Kartini maupun saat memperingati hari Kemerdekaan RI. Para orang tua murid akan sewa atau membeli baju adat untuk anak-anak, apalagi saat ini juga sudah banyak toko online yang jual baju adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Ragam jenis baju adat Padang yang tersaji di atas menunjukkan bahwa Indonesia memang kaya akan budaya yang unik dan menarik. Kekayaan budaya dari Sumatera Barat itu juga mampu menunjukkan adanya nilai luhur yang tinggi yang berasal dari daerah tersebut.

Related Post :

Leave a Reply

Your email address will not be published.